https://note4friends.files.wordpress.com/2015/06/0b8b3-5438927804_e969f0b0c8_z.jpg
HARAPAN CINTA
Cinta...
Dengarkan aku bicara satu kali saja
Sebuah kata tentang hatiku yang merana
Telah lama
Menahan siksa
Menunggu...
Datangnya setangkai bunga
Dan berbicara kata cinta
Tapi tak kau katakan juga
Mengapa telah aku bersamanya
Kini semua baru terungkap;
Ada cinta, ada rasa
Kita di antara perbedaan
Yang tak mengizinkan kebahagiaan
Satu pintaku
Jangan sesal semua yang telah lalu
Gapailah bahagiamu
Walau aku tak bersamamu
Di ujung sana ada cinta yang lebih berharga
Cintailah dia
Seperti kau mencintai kenangan kita...
***
PUISI UNTUK AYAH
Ayah,
Aku memang bukan gadis kecil seperti dulu
Berlari, dan bermanja di bahumu
Sering kau pangku diriku
Di kala kau rindu, kau cium keningku
Saat kusakit kau rela mengangkatku di pundakmu
Keringatmu adalah sumber kekuatanku
Ayah,
Aku rindu masa-masa itu
Bermain, berlari, dan duduk di pangkuanmu
Lalu dengan bangga kau katakan
Inilah gadis kecilku
Ayah,
Terima kasih untuk masa itu
Jika aku terlahir kembali
Aku ingin tetap menjadi anakmu...
Peluk cium dari anak-anakmu
Ayahku...
***
BINTANG MALAMKU
Bintang malam yang benderang
Seakan menghiasi hatiku yang kelam
Menangis sendiri dalam lamunan
Berharap dia pun merasakan
Duhai bintang malam
Sampaikanlah padanya
Lewat jeritan hatiku
Yang akan rindu ingin bertemu
Melalui tinta air mataku
Aku hembuskan lewat bahasa kalbu
Yang semakin menyiksaku
Karena rasa rindu
Tuhan...
Izinkan aku bertemu
Dengan dia walau dalam mimpi sekalipun
Hanya itu pintaku..
***
MY SO
Saat hatiku bertanya pada bintang
Kapan berkuda putih itu datang
Kesepian terus menyelimutiku
Semilir angin berhembus menusuk kalbu
Diri ini begitu sunyi
Menanti datangnya sang kekasih
Aku tak mau kau diam
Pada cinta yang aku pendam
Ketika itu ku mulai merasa
Ada cinta dalam jiwa
Jiwaku yang sepi
Telah ada di dalam hati
Setiap aku ingat tentangmu
Ada kilauan cahaya di matamu
Senyummu membuatku terbangun
Dari lamunan, sang pemuda tampan
***
LEWAT CERMIN
Lewat cermin
Kutatap wajahku mendalam
Penuh beban dalam senyuman
Tawa, bahagia, itu semua palsu
Kusembunyikan lukaku di balik senyum
Akankah mereka tahu
Duka dan luka yang kurasa
Terasa sangat menyiksa
Seuntai harapan menggapai kebahagiaan
Lewat cermin
Kulihat lagi
Inikah aku yang sesungguhnya
Mampu bersembunyi dari realita
Sakit, sangat sakit
Aku berpura mengatakan tak cinta
Sesungguhnya aku merasakannya
Aku menyangkal ada perasaan sayang
Yang nyata sangatlah mengharapkan
Tuhan...
Tolonglah aku menemukan keberanian itu
Untuk berkata aku mencinta, bahkan menyayanginya
Tanpa ada kepuraan yang tercipta
Dan tanpa bersembunyi lagi, darinya...
Eva Septi Maya Sari (Lampung), kontributor viopublisher.com.
0 komentar:
Posting Komentar